Presiden Chili Gabriel Boric. (foto: plenglish.com)
SANTIAGO DE CHILE, DDTCNews – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak usulan reformasi pajak yang dicanangkan Presiden Chili Gabriel Boric.
Menteri Keuangan Mario Marcel mengatakan penolakan dari anggota dewan atas usulan pemerintah tersebut akan menghambat komitmen presiden untuk mengimplementasikan kebijakan reformasi pajak tersebut.
“Apa yang terjadi di aula dewan adalah berita buruk untuk negara ini,” katanya seperti dikutip dari Tax Notes International, Kamis (16/3/2023).
Sebelum terpilih menjadi presiden di 2022, Boric sempat menjanjikan untuk meningkatkan rasio pajak sebesar 8% dari total produk domestik bruto (PDB). Dia menyatakan hal tersebut dapat dicapai dengan menaikkan tarif pajak.
Setelah terpilih menjadi presiden, ia menggaungkan isi dari paket kebijakan reformasi perpajakannya pada Juli 2022. Salah satu kebijakan yang diusulkan ialah menambah lapisan tarif pajak baru untuk individu berpenghasilan tinggi.
Individu dengan aset global lebih dari US$5 juta akan dikenakan tarif pajak lapisan baru. Selain pemajakan terhadap individu, ia juga berencana untuk menaikkan tarif pajak bagi perusahaan besar yang bergerak dalam bidang pertambangan tembaga.
Akan tetapi, pada rapat yang dihelat 8 Maret 2023, hasil voting menunjukan 71 anggota dewan setuju. Sementara itu. 73 anggota dewan menolak usulan kebijakannya. Presiden pun sempat menyatakan kekecewaannya melalui akun Twitter pribadinya.
“Hari ini DPR menolak gagasan reformasi perpajakan. Hal tersebut merugikan jutaan penduduk Chili yang berjuang untuk jaminan pensiun, redistribusi kekayaan…,” cuit Boric. (sabian/rig)