JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi pada April 2018. Tercatat inflasi April 2018 sebesar 0,10% dan kenaikan harga kelompok sandang menjadi pendorong inflasi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan secara umum angka inflasi bulan April terkendali. Pasalnya, periode ini masih terbantu dengan masa panen raya produk pertanian terutama padi.
"Secara umum, inflasi April masih terkendali dan cukup rendah karena dipengaruhi oleh panen raya," katanya, di Kantor BPS, Rabu (2/5).
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Yakni kenaikan di kelompok sandang 0,29%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,24%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16%; kelompok kesehatan 0,22%; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,19%.
Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok bahan makanan 0,26%.
"Pada April 2018 telah terjadi inflasi harga konsumen 0,10%. Inflasi tahun kalender 1,09% dan inflasi tahun ke tahun 3,41%," terangnya.
Yunita menambahkan inflasi secara keseluruhan sebesar 3.41% terjadi dalam rentang yang terkendali. Adapun dasar penilaian tersebut dengan memperhitungkan target inflasi dalam APBN yang tak lebih dari 3,5%.
Pengukuran BPS ini dilakukan di 82 kota dari sisi Indeks Harga Konsumen (IHK). Dari keseluruhan kota tersebut, 54 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi ada di Merauke 1,32%, inflasi terendah terjadi di Kota Padang dan Kudus masing masing 0,01%. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual -2,25%. Deflasi terendah di Medan, Bandar Lampung dan Tegal sebesar -0,01%," tutupnya. (Amu)