Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman (kanan) dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting (kiri) dalam pembukaan masa penawaran SBR007.
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan merilis data penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR007. Hasilnya, penjualan melampaui target yang ditetapkan.
Total volume pemesanan pembelian SBR007 yang telah ditetapkan senilai Rp3,2 triliun. Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan senilai Rp2 triliun.
“Meskipun pada Juli 2019 tidak terdapat SBN ritel yang jatuh tempo dan tingkat kupon SBR007 lebih rendah dari SBR seri sebelumnya, tapi capaian penjualan SBR007 melebihi target indikatif Rp2 triliun,” demikian pernyataan resmi DJPPR, Senin (29/7/2019).
Target pendalaman pasar keuangan domestik juga mulai tampak dari hasil penjualan SBR007. Jumlah investor baru yang membeli SBR007 tercatat sejumlah 9.956 investor. Dari total investor baru tersebut, 55,05%nya merupakan generasi milenial.
Selain itu, terdapat 229 investor yang kembali membeli SBR007 sejak pemerintah menerbitkan SBR secara online. Secara nominal, investor yang kembali melakukan pembelian senilai Rp57,97 miliar.
“Dengan keunggulan fitur SBR yang aman, mudah dan terjangkau, masyarakat yang baru mulai belajar berinvestasi memilih SBR sebagai instrumen investasinya,” terangnya.
Catatan positif dari pendalaman pasar keuangan ini terlihat dari jumlah investor dengan nilai pemesanan Rp1 juta mencapai 1.006 investor. Kelompok investor ini menyumbang total volume pemesanan senilai Rp1,06miliar.
“Jumlah investor ritel terbesar adalah yang melakukan pemesanan pada rentang Rp1 juta sampai dengan Rp100 juta, yaitu mencapai 68,98%,” imbuhnya. (kaw)