Alur baru pengajuan layanan ATA/CPD Carnet.Â
JAKARTA, DDTCNews - Kantor Bea Cukai Tanjung Priok menyatakan telah menyederhanakan proses pengajuan layanan Admission Temporary Admission/Carnet De Passage En Douane (ATA/CPD) Carnet mulai 1 Agustus 2023.
ATA/CPD Carnet merupakan dokumen pabean internasional yang diterima sebagai pemberitahuan pabean dan mencakup jaminan yang berlaku secara internasional. Pengguna jasa dapat memanfaatkan fasilitas ini ketika melakukan impor barang sementara.
"#Beacukaipriok melakukan penyederhanaan proses pengajuan layanan ATA/CPD Carnet. Terdapat beberapa poin-poin perubahan yang harus Kawan Prima ketahui," bunyi keterangan foto yang diunggah akun Instagram @beacukaipriok, dikutip pada Sabtu (5/8/2023).
ATA/CPD Carnet yakni dokumen untuk kegiatan pemasukan (impor) barang sementara dan pengeluaran (ekspor) barang sementara. Syarat penggunaan ATA/CPD Carnet di antaranya barang tidak akan habis pakai, barang mudah dilakukan identifikasi, serta tidak mengalami perubahan bentuk secara hakiki kecuali berubah sebagai akibat penyusutan yang wajar karena penggunaannya.
ATA Carnet digunakan untuk barang-barang nonkendaraan bermotor, sedangkan CPD Carnet untuk kendaraan bermotor.
Dengan fasilitas itu, importir dapat memperoleh pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI), menghindari keharusan menyerahkan jaminan kepada DJBC di pelabuhan, tidak perlu dibuat deklarasi pabean karena ATA/CPD Carnet sudah dianggap sebagai dokumen pabean, memungkinkan dokumen tunggal untuk impor dan ekspor, dan dapat digunakan untuk transit pabean.
Di sisi lain, dengan ATA/CPD Carnet semua persyaratan pabean sudah diselesaikan di muka atau di negara masing-masing sebelum barang diberangkatkan. Pada saat diimpor kembali, barang tersebut juga akan dibebaskan dari bea masuk dan pajak dalam rangka impor.
Di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, proses pengajuan layanan ATA/CPD Carnet kini makin sederhana menggunakan aplikasi SLIM pada situs bcpriok.net/slim3.0. Poin perubahan proses pengajuan ini yakni tidak ada lagi lembar kontrol bagi pengguna jasa, serta pemohon diwajibkan mengisi data carnet ke dalam aplikasi SLIM saat mengajukan permohonan.
Alurnya diawali dengan pengguna jasa mengajukan permohonan via SLIM 3.0 dan menyerahkan hardcopy ATA/CPD Carnet kepada petugas di loket pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Kemudian, proses penelitian permohonan dilakukan oleh Bidang Fasilitas hingga terbit lembar kontrol. Lembar kontrol ini nantinya diserahkan kepada Bidang Pelayanan Pabean dan Cukai (PPC) III.
Proses kemudian berlanjut dengan mengajukan permohonan kesiapan barang (PKB) via SLIM 3.0. Setelahnya, perlu penunjukkan pemeriksa fisik, instruksi, pemeriksaan, dan BA pemeriksaan oleh Bidang PPB III.
Pemeriksa fisik akan meng-input laporan hasil pemeriksaan (LHP) dan foto pendukung. Kemudian, bakal ada keputusan permohonan disetujui atau ditolak oleh Bidang Fasilitas Pabean dan Cukai. Terakhir, pengguna jasa dapat mengambil hardcopy ATA/CPD Carnet ke loket PTSP.
"Pengguna jasa tidak perlu lagi menyerahkan lembar kontrol ke pemeriksa fisik," bunyi infografis yang diunggah. (sap)