Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 mengalami pertumbuhan 4,94% secara tahunan.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pertumbuhan ekonomi tersebut masih terjaga solid sejalan dengan membaiknya perekonomian nasional. Menurutnya, kinerja ekonomi Indonesia juga masih positif walaupun dihadapkan pada risiko perlambatan ekonomi global.
"Di tengah melambatnya perekonomian global, terjadinya perubahan iklim, dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, resiliensi ekonomi Indonesia kembali tecermin melalui pertumbuhan ekonomi sebesar 4,94% year-on-year atau secara kumulatif Indonesia ekonominya tumbuh sebesar 5,05% c-to-c," katanya, Senin (6/11/2023).
Amalia mengatakan data pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 tersebut melanjutkan pemulihan yang terjadi sejak 2021. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 memang melambat dibandingkan dengan periode yang sama 2022, ketika tumbuh 5,73%.
BPS mencatat perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal III/2023 tercatat Rp5.296 triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp3.124,9 triliun.
Menurut lapangan usaha, seluruhnya mengalami pertumbuhan positif, kecuali jasa pendidikan dan administrasi pemerintah. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada jasa transportasi dan pergudangan yakni sebesar 14,74% sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat.
Adapun jika dilihat berdasarkan kontribusinya, terdapat 5 sektor yang dominan yakni industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi.
"Lapangan-lapangan usaha tersebut memberikan kontribusi sebesar 65,32% terhadap PDB triwulan III/2023," ujarnya.
Amalia menambahkan berbagai negara di dunia, termasuk negara mitra dagang Indonesia, mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik walaupun melambat pada kuartal III/2023. China mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9%, sedangkan India tumbuh 6,5%.
Dia juga menyinggung proyeksi lembaga internasional seperti IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 akan melambat dari 2022. Namun, pertumbuhan ekonomi negara berkembang tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi global dan negara maju.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 yang sebesar 4,94% tersebut lebih kecil dari yang diperkirakan pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 sebesar 5,1%. (sap)