Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan paparan dalam konferensi APBN Kita, Jumat (24/11/2023).
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat kontribusi sektor usaha transportasi dan pergudangan terhadap penerimaan pajak tumbuh 32,2% hingga Oktober 2023, tertinggi dibandingkan dengan sektor usaha utama lainnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor transportasi dan pergudangan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode Januari-Oktober 2022 yang tumbuh 28%.
“Sektor transportasi dan pergudangan melanjutkan pertumbuhan dari periode sebelumnya sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi,” katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (24/11/2023).
Sri Mulyani menyebutkan kinerja positif juga ditorehkan sektor pertambangan. Tercatat, realisasi penerimaan pajak dari sektor pertambangan tumbuh 31,5%. Menurutnya, kinerja penerimaan pajak dari sektor pertambangan cukup baik meski terdapat koreksi harga komoditas.
Selain itu, sektor usaha lainnya seperti jasa perusahaan, jasa keuangan dan asuransi, konstruksi dan real estat, serta informasi dan komunikasi mencatatkan pertumbuhan penerimaan pajak dobel digit, masing-masing sebesar 24,7%, 24,6%, 16,4%, dan 11,7%.
“Khusus konstruksi dan real estat, pertumbuhannya menggembirakan, bahkan lebih tinggi ketimbang tahun lalu yang hanya tumbuh 1,7%. Ini hal positif karena pemerintah juga meluncurkan kebijakan untuk mendorong industri ini,” tutur Sri Mulyani.
Menteri keuangan menambahkan terdapat 2 sektor usaha utama yang penerimaan pajaknya tumbuh tipis, yaitu sektor industri pengolahan dan perdagangan. Setoran pajak dari 2 sektor usaha tersebut masing-masing hanya tumbuh 2,7% dan 0,4%.
“Sektor perdagangan terkontraksi dalam (tahun lalu tumbuh 69%) karena tidak berulangnya pembayaran kompensasi BBM,” jelas Sri Mulyani.
Tambahan informasi, realisasi penerimaan pajak hingga Oktober 2023 sudah Rp1.523,7 triliun atau 88,6% dari target. Dengan capaian tersebut, Kemenkeu meyakini target penerimaan pajak senilai Rp1.818,24 triliun bakal tercapai pada akhir tahun. (rig)