OECD.
PARIS, DDTCNews - Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) akan menggratiskan seluruh publikasi digitalnya mulai pertengahan 2024 atau awal 2025.
Selama ini, banyak publikasi OECD baik terkait perpajakan maupun selain perpajakan yang hanya bisa diakses setelah pengguna membayar biaya berlangganan atau subscription dengan nilai tertentu.
"Keputusan ini diambil agar kerja-kerja OECD dapat lebih mudah diakses oleh khalayak umum, terutama oleh mereka yang berada di negara-negara berkembang," ungkap OECD seperti dilansir Tax Notes International, dikutip Senin (18/12/2023).
Merujuk pada laporan keuangan 2021 yang dirilis oleh OECD, pendapatan yang diterima OECD dari pembayaran subscription oleh para pengguna memang cenderung menurun.
Pada 2021, pendapatan dari subscription tercatat hanya senilai EUR6,1 juta, turun bila dibandingkan dengan pendapatan subscription pada 2020 senilai EUR6,3 juta.
Kontribusi subscription terhadap pendapatan OECD secara umum juga tergolong rendah. Pasalnya, total pendapatan OECD pada 2021 tercatat mencapai EUR718,05 juta. Seperti organisasi internasional lainnya, sebagian besar pendapatan OECD bersumber dari kontribusi negara anggotanya.
Amerika Serikat (AS) tercatat berkontribusi sebesar 19% terhadap total part I budget, sedangkan Jepang dan Jerman masing-masing berkontribusi sebesar 9% dan 7,5% terhadap part I budget.
Nilai kontribusi ditentukan dengan memperhatikan PDB dari setiap negara anggota. Kontribusi setiap negara dan nilai anggaran OECD ditentukan oleh negara anggota setiap 2 tahun sekali. (sap)