PARIS, DDTCNews - Pemerintah Indonesia akan menyerahkan initial memorandum kepada Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada awal 2025. Initial memorandum disusun sebagai tindak lanjut atas peta jalan aksesi atau accession roadmap.
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Timnas OECD Airlangga Hartarto mengatakan koordinasi domestik akan dilakukan dalam rangka mendukung penyusunan initial memorandum.
"Koordinasi domestik serta komunikasi dengan negara mitra anggota OECD dan mitra internasional lainnya telah dilakukan secara intensif. Hal ini untuk memastikan proses keanggotaan Indonesia berjalan cepat dan lancar," kata Airlangga, dikutip Sabtu (4/5/2024).
Adapun yang dimaksud dengan initial memorandum adalah dokumen yang disampaikan negara kandidat anggota OECD guna mengukur tingkat keselarasan regulasi, kebijakan, dan praktik negara kandidat dengan standar OECD.
Dalam rangka mempercepat proses penyusunan initial memorandum dan keanggotaan Indonesia pada OECD, pemerintah akan memprioritas penyelesaian pada sektor-sektor yang selama ini telah mengadopsi standar dan kebijakan OECD.
Sekjen OECD Mathias Cormann pun mengatakan bergabungnya Indonesia pada OECD akan meningkatkan nilai strategis dari organisasi tersebut.
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara serta satu-satunya negara anggota G-20 dari kawasan tersebut, Indonesia memiliki peran signifikan dalam tatanan global.
Untuk diketahui, intensi Indonesia untuk menjadi anggota OECD telah disampaikan oleh pemerintah pada Juli 2023. Intensi tersebut ditindaklanjuti oleh keputusan Dewan OECD yang menyepakati dimulainya proses aksesi Indonesia.
Adapun accession roadmap telah diterbitkan oleh OECD pada bulan lalu. Roadmap tersebut resmi diserahterimakan oleh OECD kepada Indonesia pada 2 Mei 2024. (sap)