Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan tengah mengusulkan revisi Inpres 5/2020 yang mengatur mengenai penerapan ekosistem logistik nasional (national logistics ecosystem/NLE).
Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan Inpres 5/2020 hanya mengatur pelaksanaan rencana aksi penataan ekosistem logistik nasional 2020-2024. Menurutnya, penataan ekosistem logistik nasional ini perlu dilakukan secara berkesinambungan dan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan.
"Ini sangat penting. National logistic ecosystem memperbaikinya tidak bisa sepotong-sepotong," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, dikutip pada Selasa (11/6/2024).
Askolani mengatakan Kemenkeu mulai berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian untuk membahas tindak lanjut penataan ekosistem logistik nasional. Dalam hal ini, Kemenkeu mengusulkan agar pelaksanaan rencana aksi penataan ekosistem logistik nasional berlanjut pada 2025 dan tahun-tahun berikutnya.
Inpres 5/2020 mengamanatkan implementasi NLE untuk meningkatkan kinerja logistik nasional. Apabila efisiensi logistik membaik, iklim investasi juga bakal ikut meningkat.
NLE ditargetkan diimplementasikan secara penuh di 46 pelabuhan pada tahun ini. Selain itu, penerapan NLE juga diperluas pada 6 bandara di Indonesia.
Pemerintah melaksanakan pembenahan layanan logistik melalui NLE yang melingkupi 4 pilar. Pertama, simplifikasi proses bisnis layanan pemerintah untuk mengurangi duplikasi melalui single submission pabean dan karantina, pengangkutan, manifes, serta perizinan.
Kedua, kolaborasi platform logistik yang misalnya mencakup penyedia transportasi, shipping, dan gudang. Ketiga, kemudahan pembayaran. Keempat, kemudahan tata ruang logistik.
Walaupun masih membutuhkan perbaikan, Askolani menyebut efisiensi waktu dan biaya logistik mulai terasa sejalan dengan penerapan NLE. Menurutnya, NLE telah menghemat biaya dan waktu logistik sebesar 30%-40%.
"[Perbaikan ekosistem logistik nasional] harus lintas kementerian/lembaga, termasuk pelaku usaha di pelabuhan dan di bandara. Ini akan sangat efektif," ujarnya. (sap)