APBN 2025

Beda dengan Bahlil, Sri Mulyani Taksir Lifting Migas Tak Capai Target

Redaksi DDTCNews
Kamis, 03 Juli 2025 | 17.30 WIB
Beda dengan Bahlil, Sri Mulyani Taksir Lifting Migas Tak Capai Target

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN Kita di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/4/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan memperkirakan lifting minyak dan gas bumi (migas) pada tahun ini tidak akan mencapai target yang ditetapkan dalam UU APBN 2025. Lifting merupakan angka produksi migas yang siap dijual.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan lifting migas pada semester I/2025 masing-masing hanya sebanyak 567.900 barel per hari dan 987.500 barel setara minyak per hari. Sementara target lifting migas dalam APBN 2025 mencapai masing-masing 605.000 barel per hari dan 1 juta barel setara minyak per hari.

"Untuk lifting minyak adalah antara 593.000 hingga 597.000 barel per hari, sedangkan gas masih di bawah 1 juta, yaitu 976.000 hingga 980.000 di semester II/2025," katanya dalam rapat bersama Banggar DPR, dikutip pada Kamis (3/7/2025).

Sri Mulyani mengatakan kinerja lifting migas sangat tergantung pada berbagai langkah-langkah yang saat ini dilakukan oleh kementerian terkait. Menurutnya, pemerintah terus berupaya melakukan percepatan eksplorasi, perbaikan keekonomian proyek, dan memberikan insentif untuk mendorong investasi di bidang eksplorasi migas.

Dalam perkembangan terkini, Presiden Prabowo Subianto juga baru meresmikan peningkatan lifting minyak yang memberikan kontribusi 30.000 barel per hari dari lapangan Banyu Urip Blok Cepu Bojonegoro.

"Ini memberikan milestone baru agar lifting minyak nasional bisa terus ditingkatkan mendekati 900.000 bahkan 1 juta barel seperti yang diharapkan," ujarnya.

Dalam beberapa kesempatan, Sri Mulyani telah menyoroti realisasi lifting migas yang rendah. Sebab, realisasi lifting migas yang rendah ini akan mempengaruhi kinerja penerimaan negara, baik dari sisi perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Dia pun meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bekerja keras untuk meningkatkan lifting migas.

Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia masih optimistis realisasi lifting minyak bumi pada 2025 bisa melampaui target pada APBN. Menurutnya, peningkatan lifting migas menjadi prioritas pemerintah, sejalan dengan arahan Prabowo dalam Asta Cita yang menargetkan swasembada energi. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.