Ketua BPK Agung Firman Sampurna. (foto: bpk.go.id)
JAKARTA, DDTCNews – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan memperluas penggunaan analisis big data dalam menunjang kegiatan audit keuangan negara.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah cara auditor negara dalam bekerja. Penggunaan teknologi informasi sudah tidak dapat dihindari lagi untuk menunjang kinerja otoritas.
"BPK sebagai institusi yang secara intensif menggunakan data dan informasi dalam pemeriksaan keuangan negara harus secara bertahap memanfaatkan teknologi digital dan big data," katanya saat membuka Raker BPK dikutip dari laman resmi BPK, Selasa (8/12/2020).
Agung menjelaskan penggunaan analisis big data sudah digunakan BPK dalam memeriksa anggaran penanganan Covid-19. Ke depan, penggunaan teknologi akan terus ditingkatkan dalam menunjang kerja otoritas melakukan pemeriksaan.
Pendekatan analisis melalui big data terdiri atas tiga laporan informasi mulai dari Sistem Aplikasi Pemeriksaan (SIAP) dan Portal Covid sebagai lapisan operasional pemeriksaan. Lalu, berlanjut pada tahap analisis yang disajikan dalam Intelligence Dashboard Covid.
Meski begitu, lanjut Agung, penerapan teknologi big data dalam pemeriksaan masih menimbulkan tantangan bagi auditor. Salah satu aspek yang kerap kali membuat keraguan adalah soal perumusan formula interesting questions untuk mengoptimalkan manfaat dari big data analytics.
"Untuk mengatasi hal tersebut, tim pemeriksa, tim pengkaji, tim big data analytics dengan dukungan Biro Teknologi Informasi merumuskan interesting questions untuk dianalisis dengan big data yang telah tersedia," ujarnya.
Dalam jangka pendek, sambung Agung, ada kebutuhan yang mendesak bagi semua pemeriksa di BPK untuk juga melek teknologi. Untuk itu, kapasitas dan kapabilitas pemeriksa perihal literasi data dan data fluency akan ditingkatkan.
"Inisiasi penerapan big data analytics tidak berhenti hanya dalam pemeriksaan penanganan pandemi Covid-19. Nanti bisa direplikasi dan diterapkan pada pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan tematik nasional, pemeriksaan laporan keuangan, dan lain sebagainya,” tuturnya. (rig)