Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
JAKARTA, DDTCNews – Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kontribusi perusahaan-perusahaan BUMN terhadap keuangan negara mencapai Rp3.282 triliun dalam 10 tahun terakhir.
Erick mengatakan kontribusi tersebut berupa pajak, penerimaan negara bukan pajak, dan dividen yang dibayarkan BUMN kepada negara. Menurutnya, tugas BUMN memang harus memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya kepada negara.
"Ini tentu kami jaga ke depan, kami harapkan agar meningkat dan negara dapat income untuk dipakai kegiatan-kegiatan," katanya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, Kamis (29/4/2021).
Erick mengatakan sumbangan BUMN kepada negara masih tergolong kecil dan masih terbuka untuk lebih dioptimalkan. Meski demikian, ia menilai return on investment yang masuk ke Kementerian BUMN sudah tergolong baik.
Dia menambahkan pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan pada kinerja BUMN. Menurutnya, sebagian besar BUMN tercatat mengalami perlemahan kinerja sepanjang tahun lalu akibat pandemi, seperti migas dan energi, infrastruktur, dan pariwisata.
Namun, beberapa sektor mampu bertahan di antaranya seperti kesehatan, asuransi, pangan, serta perkebunan dan kehutanan. Dalam situasi pandemi pula, beberapa BUMN tetap menjalankan fungsi pelayanan kepada publik.
Erick menjelaskan BUMN saat ini berupaya untuk bertahan hidup dan bangkit dari tekanan pandemi. BUMN strategis atau yang terdampak Covid-19 akan tetap dilindungi dengan mentransformasi rantai pasok, memperkuat pengawasan, serta membangun talenta yang kompetitif.
"[Kami] memastikan bisnis model yang teradaptasi pasca-Covid, tetapi tetap fokus di bisnisnya," ujarnya. (rig)