VAKSIN COVID-19

Dimulai Akhir Bulan Ini, Vaksinasi Mandiri Rp500.000 per Dosis

Dian Kurniati
Senin, 10 Mei 2021 | 13.51 WIB
Dimulai Akhir Bulan Ini, Vaksinasi Mandiri Rp500.000 per Dosis

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers, Senin (10/5/2021). (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menetapkan harga vaksin mandiri atau gotong-royong senilai Rp500.000 per dosis.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan biaya vaksinasi akan senilai Rp1 juta per orang karena masing-masing membutuhkan 2 dosis. Vaksinasi mandiri akan berjalan berbarengan dengan vaksinasi dari pemerintah untuk mempercepat pencapaian kekebalan komunal atau herd immunity.

"Harga sudah ditetapkan. Harga vaksin Rp375.000 per dosis dan penyuntikannya Rp125.000 sehingga totalnya Rp500.000," katanya melalui konferensi video, Senin (10/5/2021).

Airlangga mengatakan vaksinasi mandiri akan dimulai pada akhir Mei. Hingga saat ini, telah tersedia 500.000 dosis vaksin untuk vaksinasi mandiri dari Sinopharm.

Menurut Airlangga, stok vaksin mandiri akan terus bertambah karena kontrak pengadaan vaksin dari Sinopharm mencapai 7,5 juta dosis. Selain itu, juga ada komitmen vaksin dari Cansino sebanyak 5 juta dosis untuk vaksinasi mandiri.

"[Vaksin Sinopharm] ini juga sudah memperoleh sertifikasi, baik Badan POM [Pengawas Obat dan Makanan] maupun dari MUI [Majelis Ulama Indonesia]," ujarnya.

Pemerintah menargetkan 101,5 juta penduduk atau 70% dari populasi dapat memperoleh vaksin akhir tahun ini, baik dari vaksinasi pemerintah maupun mandiri. Vaksinasi mandiri akan menyasar para pekerja di sektor swasta. Prioritas vaksinasi pada pekerja sektor usaha padat karya serta yang berada di zona merah.

Adapun soal biaya pembelian vaksin dan proses vaksinasi akan menjadi tanggung jawab para pengusaha. Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mencatat telah ada 17.832 perusahaan yang mendaftar program vaksinasi gotong-royong untuk 8,6 juta pekerja. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.