Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai. (foto: beacukai.go.id)
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan yang mengatasnamakan institusi tersebut.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto mengatakan modus penipuan yang mengatasnamakan DJBC sangat beragam dan terus berkembang. Menurutnya, kecermatan masyarakat sangat diperlukan sehingga terhindar dari modus orang-orang jahat.
"Modus penipuan tidak akan terjadi jika kita pandai mengendalikan diri," katanya dalam pernyataan tertulis, dikutip pada Minggu (30/1/2022).
Berdasarkan catatan DJBC, terdapat 2.492 laporan penipuan yang masuk ke contact center DJBC sepanjang 2021. Angka tersebut merupakan gabungan dari berbagai macam modus penipuan yang mengatasnamakan DJBC.
Menurutnya, terdapat sejumlah modus yang dapat masyarakat waspadai agar terhindar dari penipuan yang mengatasnamakan DJBC. Pertama, modus belanja online yang menawarkan barang dengan harga murah di laman e-commerce bodong.
Dalam praktiknya, pelaku biasanya meminta uang tambahan karena barangnya masih ditahan petugas DJBC. Meski uang telah ditransfer, pelaku juga tidak akan mengirimkan barang tersebut kepada konsumen.
Kedua, modus barang lelang yang ditawarkan melalui pesan berantai di media sosial atau pesan pendek (SMS). Pelaku akan mengeklaim barangnya hasil sitaan DJBC yang dilelang dengan harga murah.
Ketiga, modus asmara yang biasanya diawali dengan pelaku berpura-pura menjadi teman kencan dari luar negeri dan berniat mengirim hadiah. Pelaku kemudian meminta korban mentransfer sejumlah uang dengan alasan barangnya tertahan oleh DJBC.
Keempat, modus barang diplomatik dan pencucian uang. Modus ini mirip modus asmara karena korban juga dijanjikan hadiah melalui barang kiriman atau melalui penumpang diplomatik, tetapi meminta tebusan untuk mengeluarkan barang atau uang yang tertahan DJBC.
Nirwala memberikan tips agar masyarakat terhindar dari penipuan yang mengatasnamakan DJBC di antaranya masyarakat hanya membeli barang dengan harga wajar dan dari e-commerce terpercaya, serta memahami pelelangan barang milik negara hanya dilakukan Ditjen Kekayaan Negara melalui laman www.lelang.go.id.
Masyarakat juga dapat memeriksa status barang kiriman pada www.beacukai.go.id/barangkiriman menggunakan nomor resi, serta tidak mentransfer uang ke nomor rekening pribadi karena pembayaran bea masuk dan pajak untuk penerimaan negara selalu menggunakan kode billing.
"DJBC sangat terbuka dalam menerima konfirmasi maupun laporan pengaduan atas penipuan. Jadi, jangan ragu untuk melaporkan ke DJBC," ujar Nirwala. (rig)