Layar yang menampilkan logo IDX pada hari ulatng tahun ke-45 diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Selama 45 tahun tersebut tercatat sebanyak 809 perusahaan telah melantai di BEI dan pasar modal Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di Asia di tengah sentimen negatif eksternal yang begitu kuat selama pandemi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Industri pasar modal dinilai cukup tangguh melalui beragam tantangan perekonomian nasional, sejak zaman kolonial hingga masa kini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan perkembangan pasar modal tidak lepas dari dinamika perekonomian sejak sebelum kemerdekaan, hingga dilaluinya sejumlah krisis keuangan baik skala domestik atau global. Bahkan, pasar modal juga terbukti tangguh melalui masa-masa pandemi Covid-19 dan perang yang kini masih berlangsung antara Rusia-Ukraina.
"Tantangan-tantangan itu harus dihadapi pasar modal Indonesia. Perbaikan dan reformasi tata kelola menjadi kunci bagi keberhasilan dalam hadapi guncangan," ujar Sri Mulyani dalam peringatan HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia, dikutip Kamis (11/8/2022).
Selama 5 tahun terakhir, Sri Mulyani mencatat pertumbuhan signifikan yang dialami industri pasar modal didorong oleh otomatisasi proses bisnis, perlindungan investor, dan akselerasi pendalaman pasar.
"Ketika Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami turbulensi ke titik terendah pada Maret 2020 di awal pandemi Covid-19, pasar modal Indonesia mampu merespons dengan baik, dengan dukungan kebijakan yang ditetapkan bersama-sama pemerintah dan SRO (Self Regulatory Organization), juga stakeholder lainnya," kata Sri Mulyani.
Saat ini, kinerja pasar modal Indonesia juga kembali pulih dan terus menjaring kepercayaan investor. Dengan jumlah lebih dari 9 juta investor pada 28 Juni 2022, menkeu menyebut kondisi tersebut merupakan kepercayaan dan sekaligus tantangan bagi pasar modal Indonesia untuk menjaga kepercayaan para investor, terutama investor skala kecil.
"Dengan volume lebih dari 8 kali lipat sejak tahun 2017, ini juga merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa," kata Sri Mulyani.
Menkeu juga menyampaikan apresiasinya kepada pasar modal Indonesia yang berinisiatif menggunakan fee transaksi sebagai dana pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (CSR) di berbagai wilayah Indonesia.
"Saya berharap ini menjadi juga sarana untuk mengedukasi dan meningkatkan kepercayaan oleh pasar modal Indonesia bagi seluruh masyarakat dan terutama calon investor," ujar menkeu. (sap)