KEBIJAKAN MONETER

BI Perkirakan Inflasi Oktober 2022 Capai 5,88 Persen

Muhamad Wildan
Kamis, 20 Oktober 2022 | 17.30 WIB
BI Perkirakan Inflasi Oktober 2022 Capai 5,88 Persen

Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (12/10/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada bulan ini akan lebih rendah dibandingkan dengan inflasi September 2022 yang mencapai 5,95%.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan proyeksi inflasi Oktober 2022 yang lebih rendah tersebut diambil berdasarkan survei pemantauan harga BI hingga pekan kedua.

"Dengan perkembangan tersebut, BI memandang inflasi tahun 2022 akan lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan awal, meski masih di atas sasaran 3,0±1%," katanya, Kamis (20/10/2022).

Berdasarkan Consensus Forecast, inflasi di Indonesia bakal mencapai 6,6%-6,7%. Namun, survei yang dilakukan BI menunjukkan inflasi pada bulan ini hanya akan 5,88%. Pada akhir tahun, inflasi diperkirakan sebesar 6,3% atau lebih rendah ketimbang ekspektasi.

Tingginya ekspektasi inflasi inilah yang juga menjadi salah satu alasan BI memutuskan untuk kembali meningkatkan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi sebesar 4,75% melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada bulan ini.

Kenaikan suku bunga acuan juga bertujuan untuk menjaga inflasi inti hingga tahun depan. "Respons kebijakan suku bunga diarahkan untuk inflasi inti yang mencerminkan permintaan dan penawaran agregat," ujar Perry.

Perry menegaskan BI terus berupaya untuk menjaga inflasi inti tidak di atas 4% pada semester I/2023. Inflasi inti yang rendah diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi, daya beli masyarakat, sekaligus mendorong konsumsi swasta.

Meski inflasi inti tidak mencapai 4%, lanjutnya, inflasi secara umum (headline inflation) diperkirakan tetap akan melampaui 4% pada semester I/2023 akibat base effect.

Untuk diketahui, inflasi melonjak dari 4,69% menjadi 5,95% pada September akibat kenaikan harga BBM. Namun, inflasi inti masih terjaga pada level 3,21%. Menurut BI, hal ini mengindikasikan dampak rambatan kenaikan harga BBM terhadap inflasi inti masih rendah. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.