Pedagang menata karung beras di Pasar Citra Niaga Jombang, Jawa Timur, Rabu (8/2/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi year on year pada Januari 2023 terhadap Januari 2022 sebesar 5,28 persen yang disumbang oleh beberapa komoditas utama diantaranya beras, cabai merah, ikan segar, dan cabai rawit. ANTARA FOTO/Syaiful Arif.
JAKARTA, DDTCNews - Komoditas beras tercatat masih mengalami inflasi sebesar 7,7% pada Januari 2023 (year on year/yoy). Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan inflasi beras pada Desember 2022 yang mencapai 6,23%.
Kenaikan harga beras masih terus berlanjut hingga Januari 2023 mengingat produksi beras masih rendah di tengah berlangsungnya periode tanam. Panen raya diperkirakan baru akan berlangsung pada Maret 2023.
"Berdasarkan data Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), rerata pasokan beras mingguan pada Januari 2023 mengalami penurunan menjadi 51.118 ton dari 62.783 ton pada Desember 2022," tulis Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dalam laporannya, dikutip Kamis (9/2/2023).
Peningkatan inflasi beras sejalan dengan harga gabah kering giling di tingkat petani dan penggilingan yang naik masing-masing sebesar 5,43% (mtm) dan 3,54% (mtm).
Guna menstabilkan harga, pemerintah mulai meningkatkan stok cadangan beras pemerintah (CBP). Stok CBP pada Januari 2023 tercatat mencapai 588.593 ton, naik bila dibandingkan dengan stok pada Desember 2022 yang sebanyak 399.160 ton.
"Peningkatan stok CBP dan upaya intervensi yang terus dilakukan oleh Perum Bulog melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPSH) terindikasi berdampak positif dalam menahan kenaikan harga beras lebih lanjut," tulis TPIP.
Guna menambah stok CBP menjadi menjadi lebih dari 1 juta ton pada akhir tahun, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor 500.000 ton beras. Impor ditargetkan terealisasi sebelum pertengahan Februari 2023.
Untuk diketahui, inflasi pada Januari 2023 masih mencapai 5,28%. Produk pangan dan tembakau juga memberikan andil besar terhadap inflasi pada bulan lalu. Beras tercatat memberikan andil inflasi sebesar 0,24%, sedangkan rokok kretek filter memberikan andil inflasi sebesar 0,17%. (sap)