JAKARTA, DDTCNews - Program pengampunan pajak (tax amnesty) ternyata mampu membuat negara lain iri pada Indonesia. Pasalnya, di tengah lemahnya ekonomi global justru perekonomian Indonesia semakin terdorong.
Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan negara lain 'gerah' melihat ekonomi Indonesia terbantu dengan berjalannya program tax amnesty. Banyak dampak positif yang dihasilkan melalui kebijakan perpajakan tersebut.
"Negara lain bilang Indonesia itu negara yang kurang ajar, mereka heran negara kita semakin membaik kondisi perekonomiannya. Dollar Singapura, Amerika Serikat, dan mata uang lainnya jadi lemah karena dampak tax amnesty," ujarnya di Jakarta, Senin (7/11).
Kendati demikian, Ken masih belum puas dengan capaian program tax amnesty hingga saat ini. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) masih berharap penerimaan yang lebih besar apabila dibandingkan dengan capaian pada periode I.
Menurut Ken, tarif uang tebusan periode II memang jelas berbeda, namun dia optimis penerimaan akan meningkat. Penerimaan uang tebusan per hari ini sudah mencapai Rp94,6 triliun, atau sekitar 57,4% dari total yang ditargetkan pemerintah.
Ken mengakui sejumlah langkah akan tetap diterapkan oleh DJP dan Kementerian Keuangan guna menigkatkan penerimaan program tax amnesty. Seperti, sosialisasi di berbagai pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jakarta.
"Strategi masih sama, tetap kerja, kerja, dan kerja. Bahkan, Ibu Menteri (Sri Mulyani) juga telah terjun ke lapangan untuk sosialisasikan tax amnesty," tuturnya.
Ken mengatakan kesuksesan tax amnesty akan mengantarkan Indonesia keluar dari perekonomian global yang lemah, sehingga keadaan tersebut membuat sejumlah negara lain menjadi takut.