JAKARTA, DDTCNews - Mulai hari ini, Jumat (25 Oktober 2024), kanal Pajak dan Politik (Pakpol) DDTCNews: Suaramu, Pajakmu resmi ditutup. Penutupan kanal ini dilakukan dalam acara Temu Kontributor Buku DDTC: Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran di Menara DDTC.
Seperti diketahui, kanal ini diluncurkan pada Juli 2023. Redaksi DDTCNews mengambil tagline Suaramu, Pajakmu karena suara dari para pemilih tidak hanya menentukan presiden dan wakil presiden serta para wakil rakyat, tetapi juga arah kebijakan pajak ke depan.
“Melalui kanal ini, DDTCNews telah menyediakan 576 konten bagi pembaca. Seluruh konten telah diakses sebanyak 1,78 juta kali. Bagi DDTCNews, angka itu merupakan bukti adanya kepercayaan dari pembaca. Terima kasih!” ujar Pemimpin Redaksi DDTCNews Kurniawan Agung Wicaksono.
Statistik tersebut dinilai sejalan dengan harapan awal DDTCNews, yakni menyediakan wadah bertemunya partai politik, calon anggota legislatif, calon presiden, dan calon wakil presiden dengan para calon pemilih dalam pemilu 2024.
Konten dalam kanal Pakpol DDTCNews ini bervariasi dan tersebar di semua subkanal. Mulai dari berita nasional, berita daerah, berita internasional, wawancara, lomba, perspektif, kutipan, tajuk, narasi data, kamus, kampus, agenda, infografis, foto, hingga video.
Hadirnya program ini juga menjadi bagian dari wujud nyata 3 misi DDTCNews, yaitu menyediakan informasi, memberikan masukan atas kebijakan perpajakan, sekaligus menjadi wahana edukasi perpajakan bagi masyarakat.
“Presiden dan wakil presiden sudah dilantik. Jajaran kabinet Merah Putih juga sudah terbentuk. Kini, saatnya kita mengawal arah kebijakan perpajakan 5 tahun mendatang. Tetap dapatkan informasi perpajakan terkini melalui DDTCNews,” kata Kurniawan.
Meskipun kanal ini sudah ditutup, berbagai informasi pajak dan politik tetap akan disediakan oleh DDTCNews melalui berbagai kanal lainnya. Terlebih, hal ini berawal dari keyakinan bahwa bidang perpajakan seharusnya tidak boleh ditinggalkan dalam berbagai diskursus semua sektor, termasuk politik.
Layaknya politik, bidang perpajakan seharusnya juga dekat dengan masyarakat karena merupakan kontributor terbesar dari pendapatan negara. Simak pula ‘Digelar, Temu Kontributor Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran’. (kaw)