Cerita berikut ini adalah kiriman dari pembaca DDTCNews, Septi Wulandari, sebagai bagian dari program yang digagas DDTCNews dengan Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3). Program yang dimaksud adalah "Cerita & Humor Pajak". Simak āAyo, Bagikan Cerita Kocak Anda Seputar Dunia Pajak!ā
Program Ini adalah inisiatif untuk berbagi memori menyenangkan dan jenaka antara wajib pajak dan petugas pajak. Redaksi hanya menyesuaikan tata bahasa dan memperjelas alur, tanpa mengubah inti cerita.
***
Sebagai istri dari seorang petugas Kring Pajak, layanan informasi dan pengaduan dari Direktorat Jenderal Pajak, saya suka sekali mendengar cerita-cerita dari suami saya seputar pekerjaannya. Sebab, pasti ada saja kejadian yang lucu atau berkesan bagi kami.
Misalnya pada suatu hari, layanan Kring Pajak mendadak menjadi kurir pengantar pesan.
Ceritanya, ada sepasang suami-istri yang sudah dikaruniai dua orang anak. Dalam cerita ini, kita sebut saja si suami sebagai Tono dan istrinya Tini.
Tini bekerja sebagai staf di sebuah konsultan pajak. Sementara si Tono, seperti suami saya, adalah petugas pajak di bagian call center, dikenal dengan nama Kring Pajak.
Suatu hari, anak pertama mereka sakit. Tini pun bergegas membawa anaknya ke rumah sakit. Namun, saat mendaftar, Tini diminta petugas RS untuk melampirkan fotokopi Kartu BPJS anaknya.
āAduh, gimana ya?ā keluh Tini. āKartu BPJS anak saya dibawa suami saya, nih. Sebentar ya, saya coba telepon suami saya.ā
Tini sudah berkali-kali menghubungi Tono. Sayang, panggilannya tidak kunjung tersambung. Chat yang ia layangkan via WhatsApp dan Telegram pun hanya centang satu sebagai tanda chat tersebut tidak terkirim, apalagi dibaca oleh Tono.
Ini kejadian yang tidak biasa: ponsel Tono dalam posisi nonaktif! Ia tidak bisa dihubungi, sedangkan anaknya harus segera ditangani.
Dalam kondisi terdesak, Tini memutar otak. Ia pun punya ide untuk menelepon 1500200, nomor layanan Kring Pajak.
āHalo, selamat siang,ā suara ramah petugas Kring Pajak menyapa Tini. āDengan Agen Indra di sini, apakah ada yang bisa saya bantu?ā
āPak Indra, saya Tini, istrinya Tono, teman bapak di Kring Pajak. HP suami saya mati dari tadi. Boleh saya minta tolong kepada bapak agar suami saya segera menghidupkan HP-nya?ā jawab Tini.
āBaik, ibu Tini. Nanti akan saya sampaikan. Apakah ada pesan yang lain?ā balas Agen Indra.
āIya, anaknya masuk RS. Tolong antarkan kartu BPJS anaknya lewat Go-Send, ya.ā Suara Tini masih terdengar cemas, tetapi intonasi bicaranya terdengar sedikit lebih tenang daripada sebelumnya.
āBaik, Ibu. Akan segera saya sampaikan.ā Tutup Agen Indra.
Beberapa saat kemudian, Tini mendapat pesan dari nomor teman Tono. Isinya, kabar bahwa HP Tono ternyata terjatuh di jalan saat dia berangkat ke kantor tadi pagi. Ia juga mengabarkan kalau kartu BPJS anaknya akan segera diantarkan ke rumah sakit.
Ternyata, pelayanan dari Kring Pajak benar-benar luar biasa!
Pelajaran yang Bisa Diambil
Ada satu teori humor populer. Namanya incongruity theory atau teori keganjilan. Teori ini menjelaskan bahwa salah satu pemicu humor adalah hal-hal yang ganjil, yang tidak pada tempat atau tupoksinya.
Inilah mengapa ada sisi humor di balik cerita yang dikirimkan Ibu Septi di atas. Kring Pajak, layanan dari DJP yang fungsinya menerima pengaduan dan memberikan konsultasi atas permasalahan dari wajib pajak, di satu sisi tiba-tiba menjadi solusi atas jalur komunikasi pribadi yang terputus antara seorang petugas Kring Pajak dengan istrinya.
Tentunya, kejadian semacam ini memang termasuk kondisi yang tidak biasa terjadi setiap hari. Akan tetapi dalam keadaan darurat dan ketika keadaan daruratnya sudah berlalu, nyatanya toh kejadian ini bisa menjadi cerita menarik dan lucu bagi Tini, Tono, Agen Indra, Ibu Septi, dan kita semua. Kejadian ini sekaligus mengesankan citra pelayanan Kring Pajak yang optimal.
Anda para wajib pajak dan petugas pajak, silakan hadir untuk berbagi atau mendengar cerita di acara virtual āCerita & Humor Pajakā pada Sabtu, 12 Maret 2022, pukul 13.00-15.00 WIB. Pendaftaran bisa dilakukan melalui tautan bit.ly/pajakkocak.