Sahabat literasi Maman Suherman dan Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Nero Taopik dalam peluncuran buku komik Joni dan Kawan Pajak: Pajak Kita untuk Indonesia Maju, Jumat (16/7/2021)
JAKARTA, DDTCNews – Edukasi pajak perlu didukung ketersediaan literatur pajak yang cukup. Literatur tersebut juga harus dikemas dalam bentuk yang menarik dan mudah dipahami agar dapat menyasar berbagai kalangan, termasuk anak-anak.
Dalam acara peluncuran buku komik Joni dan Kawan Pajak: Pajak Kita untuk Indonesia Maju hari ini, Jumat (16/7/2021), sahabat literasi Maman Suherman yang menjadi moderator turut memberikan testimoninya setelah membaca karya terbitan DDTC ini.
Pria yang akrab disapa Kang Maman ini menjelaskan komik mudah dipahami. Dia menyebut 100 fragmen tentang pajak yang ada dalam komik itu juga menimbulkan perspektif yang berbeda. Pasalnya, komik ini mengajak pembaca untuk memahami pajak sebagai sebuah kebutuhan.
“100 tema yang disajikan ringan dibaca. Saya yakin buku ini bisa dibaca oleh semua kalangan. Bahkan, setelah membaca buku ini, saya baru tau apa bedanya pajak dengan cukai,” ucapnya dalam acara tersebut.
Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Nero Taopik mengatakan relawan FTBM belum banyak yang menyentuh literasi pajak. Pasalnya, bahan pustaka untuk membagikan edukasi pajak masih terbatas.
“Salah satu indikator keberhasilan literasi finansial termasuk pajak adalah bahan literasi. Jadi, dengan hadirnya komik pajak ini semoga akan memantik lahirnya buku-buku tentang literasi pajak. Ini buku pertama dan teman-teman FTBM akan bahagia dapat buku ini,” ujar pria yang akrab dipanggil Kang Opik ini.
Dalam kesempatan itu, Kang Opik menyarankan agar DDTC mengembangkan komik pajak dalam bentuk lain. Misalnya, dengan metode read aloud atau memvisualisasikannya dalam animasi. Dengan demikian, pesan-pesan manfaat pajak bisa tersampaikan, terutama pada anak-anak
“Literasi memang masih kurang. Yang bentuknya ramah anak baru yang diberikan DDTC. Untuk itu, temen-teman pengola FTBM akan menghidupkan komik ini dalam berbagai kegiatan. Salah satunya melalui read aloud,” jelasnya.
Adapun FTBM adalah forum pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan, berupa buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multimedia lainnya. (kaw)