JAKARTA, DDTCNews – Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan membayar pajak adalah cara yang paling tepat untuk mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan saat menjadi pembicara dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Keuangan (PKN) STAN pada Sabtu, (1/4) bertempat di Kampus PKN STAN Bintaro.
Ken memaparkan pajak yang dibayarkan masyarakat akan digunakan untuk membiayai pembangunan dan infrastruktur publik di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui, pembangunan inilah pajak dapat berperan dalam mengatasi permasalahan kesenjangan ekonomi yang saat ini masih tinggi.
“Jadi bicara soal mengatasi kesenjangan tidak terlepas dari membayar pajak. Karena membayar pajak akan menyenangkan orang lain, uang pajak dipakai untuk membiayai pembangunan, membantu murid sekolah, bikin jembatan dan lain-lain,” ujarnya dalam seminar yang bertajuk Peran Pajak dalam Mengatasi Kesenjangan Ekonomi di Indonesia.
Ken memaparkan terdapat enam variabel yang membuat masyarakat mau patuh membayar pajak. Pertama, pemerintah harus membuat masyarakat percaya bahwa pajak digunakan untuk pembangunan negara. Kedua, masyarakat akan patuh bayar pajak jika percaya kepada pegawai pajak.
“Selama dua tahun terakhir tingkat kepercayaan masyarakat kepada orang pajak sudah mulai meningkat bila dibandingkan dua tahun sebelumnya. Variabel ketiga yaitu orang akan patuh bayar pajak kalau masyarakat sudah tidak coba-coba lagi,” tuturnya.
Keempat, masyarakat harus membiasakan diri malu tidak membayar pajak. Kelima, sistem pembayaran pajak harus dipermudah, masyarakat enggan bayar apabila urusan pembayaran pajak rumit dan tidak tertata. Kemudian yang keenam, pemerintah harus transparan hasil pemungutan pajak dialokasikan untuk pembangunan.
Sementara itu, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Astera Prima Bhakti yang juga menjadi salah satu pembicara dalam seminar nasional tersebut menyampaikan bahwa sebagai sokoguru perekonomian negara, pajak kini memliki peran besar dalam mengatasi kesenjangan ekonomi.
“Seperti kita ketahui dengan turunnya beberapa harga komoditi seperti minyak, karet, mineral batubara dan lain-lain, mau tidak mau kini kita hanya dapat mengandalkan penerimaan dari sektor pajak yang dapat menopang penerimaan negara,” pungkasnya. (Amu)