JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR tengah melakukan rapat untuk membahas asumsi dasar dalam RAPBN 2017. Dalam rapat tersebut, target untuk sektor energi telah diputuskan, sementara asumsi makro belum dapat disahkan karena belum dibahas bersama Komisi XI DPR RI.
Direktur Minyak dan Gas I Gusti Nyoman Wiraatmaja mengatakan asumsi harga minyak diusulkan untuk berada pada kisaran US$40 sampai US$55 per barelnya. Perhitungan ini disesuaikan dengan pertimbangan harga minyak mentah dunia.
“Proyeksi harga minyak dunia 2017, jika dilihat best case dan worst case memang terlalu lebar. Tapi pada awalnya kami perkirakan mendekati US$40-US$45USD per barel dan akhir tahun bisa mencapai US$59-US$60 per barel,” ucap Wiraatmaja dalam rapat dengan Banggar di Gedung DPR RI, Rabu (13/7).
Banggar pun telah menyepakati sejumlah usulan terakhir target sektor energi dalam RAPBN 2017 untuk harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude oil Price (ICP), lifting minyak, dan lifting gas.
Harga minyak mentah Indonesia menjadi US$40-US$50 per barel, yang sebelumnya telah disepakati oleh Komisi VII DPR US$45-US$ 55 per barel.
Lalu untuk lifting minyak menjadi 750- 790 ribu barel per hari, yang sebelumnya telah disepakati oleh Komisi VII DPR 740- 760 barel per hari.
Kemudian yang terakhir adalah lifting gas menjadi 1,1-1,2 juta barel per hari, yang sebelumnya telah disepakati oleh Komisi VII DPR 1,05 juta-1,15 juta barel per hari. (Amu)